Thursday, November 25, 2010

Zaleha

Zaleha di kaki langit malam ini. Meneliti lohong gelap di kanvas hitam di atas ubun-ubun kepalanya.

Lohong gelap yang terdampar itu seluas infiniti.

Dan sepertimana wanita romantis yang lain, Zaleha menyamakan lohong gelap itu seperti hatinya. Yang juga gelap, seluas infiniti.

Sekali-sekala kerdipan cahaya di kanvas hitam menenangkan hati Zaleha. Namun kedipan cahaya itu hanya sementara. Ia bakal hilang dan tidak muncul lagi.

Di kaki langit hari ini Zaleha masih meneliti lohong gelap itu.

Yang segelap hatinya.

fin.